Sabtu, 07 Maret 2020

Sistem Pendukung Manajemen (MSS)

Gambar terkait

Sistem Pendukung manajemen atau management support system (MSS)

Sistem Pendukung manajemen atau management support system (MSS) mempunyai banyak jenis. dalam hal ini, keseluruhannya dianggap sebagai MSS. Dengan asumsi di atas, TPS, OA, DSS, dan ESS adalah elemen MSS yang akan lebih menunjang eksistensi daripada SIM. Pada pembahasan ini MSS akan dibagi berdasarkan fungsi-sungsi manajemen yang ada di perusahaan. 
  1. Ménagement (Perancis kuno) merupakan, Yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur 
  2. Menurut Ricky W. Griffin Proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efesien dan optimal.
  3. Manajemen merupakan proses pencapaian tujuan organisasi melalui penggunaan resources (manusia, uang, energi, material, ruang, dan waktu). Subsistem Manajemen Data (Data Management Subsystem), meliputi basis data, basis data berisi data yang relevan dengan keadaan dan dikelola software yang disebut DBMS (Database Management System). 
  4. Subsistem Manajemen Model (Modelv Management Subsystem), berupa sebuah paket software yang berisi modelmodel finansial, statistik, management science, atau model kwantitatif, yang menyediakan kemampuan analisa dan software management yang sesuai. 
  5. Subsistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Subsystem), merupakan subsistem (optional) yang dapat mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri (independent). 
  6. Subsistem Antarmuka Pengguna (User Interface Subsystem), merupakan subsistem yang dapat dipakai oleh user untuk berkomunikasi dan memberi perintah (menyediakan user interface).
  7. Pengguna (user), termasuk di dalamnya adalah pengguna (user), manager, dan pengambil keputusan.

Fungsi Manajemen


Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi utama yang dikenal dengan istilah POAC, yaitu:
  1. Planning (fungsi perencanaan)
  2. Organizing (fungsi pengorganisasian)
  3. Actuating / Directing (pengarahan)
  4. Controlling (pengendalian)

1. Planning 

Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya. Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang matang.

Kegiatan Fungsi Perencanaan
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan:
  1. Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
  2. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
  3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
  4. Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

Syarat Fungsi Perencanaan

Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat berikut:

  1. Mempunyai tujuan yang jelas
  2. Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
  3. Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
  4. Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
  5. Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras pada setiap bagian
  6. Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna

Manfaat Fungsi Perencanaan

Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya:

  1. Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama
  2. Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
  3. Memudahkan pengawasan
  4. Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan

2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.


Kegiatan Organizing
  1. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan
  2. Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
  3. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
  4. Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

Unsur Unsur Organizing

  1. Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama
  2. Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan
  3. Kegiatan  yang diarahkan untuk mencapai tujuan

Manfaat Organizing

  1. Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
  2. Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
  3. Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan.

Fungsi Organizing

  1. Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana.
  2. Adanya pembagian tugas yang jelas.
  3. Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan

3. Actuating/Directing (Fungsi Pengarahan)

Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.

Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :
  1. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien
  2. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
  3. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan



4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)

Fungsi terakhir dari 4 fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian, fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.
Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
  1. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan
  2. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
  3. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.

Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut :

  • Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
  • Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan. Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
  • Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan
  • Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan. Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali.

    Otomasi Perkantoran (office Automation)


    Gambar terkait

    Otomasi Perkantoran(office Automation)

    Otomasi Perkantoran Adalah sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan.Penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.
    Konsep Otomasi Perkantoran
    1. Proses-proses yang terjadi di kantor seperti halnya dengan proses manufaktur selalu mengarah ke otomatisasi.
    2. Otomatisasi perkantoran berevolusi dari aplikasi-aplikasi yang terpisah dan tanpa rencana menuju aplikasi yang terencana dan terpadu.
    3. Otomatisasi perkantoran memberikan keuntungan lebih besar melalui pengambilan keputusan yang lebih baik.
    4. Otomatisasi perkantoran sebagi pelengkap bagi metode komunikasi tradisional bukan sebagai pengganti.
          Manfaat otomatisasi perkantoran: 
    1. Menyelesaikan pekerjaan kantor menjadi lebih cepat
    2. Mengurangi kebutuhan staff dalam jumlah besar
    3. Hanya memerlukan sedikit tempat menyimpan data
    4. Data yang disimpan dapat di organisir dengan baik
    5. Membuat informasi menjadi lebih mudah dan murah untuk digunakan, didapat dan terjaga dengan baik.
    Otomasi Perkantoran juga memiliki tujuan sebagai berikut
    1. Penggabungan penerapan teknologi
    2. Memperbaiki proses pelaksanaan pekerjaan kantor
    3. Meningkatkan produktifitas dan efektivitas pekerjaan
    4. Memberikan kemampuan kepada manajemen untuk dapat memcahkan masalah perkantoran dengan lebih baik
    5. Mampu memberikan data yang akurat sehingga dapat mempermudah manajemen dalam membuat keputusan bisnis yang tepat.

    Dampak Otomatisasi Perkantoran

    Berikut merupakan beberapa dampak yang diakibatkan oleh otomatisasi perkantoran.
    1. Dampak Terhadap Pekerja dan Pekerjaan
    2. Dampak Terhadap Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
    3. Dampak Terhadap Manajemen Menengah
    4. Dampak Terhadap Operasi Perusahaan
    Pengguna Otomatisasi Perkantoran
    1. ManajerManajer adalah orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan terutama SDM.
    2. Profesional, Professional adalah orang yang menyumbangkan keahlian khususnya. Manajer dan professional dikenal dengan pekerja terdidik.
    3. Sekretaris, Sekretaris biasanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telpon, dan mengatur jadwal pertemuan.
    4. Pegawai administrasi, Pegawai administrasi melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengoprasikan mesin foto copy, menyusun dokumen, menyimpan dokumen dan mengirimkan surat.

    Jenis–Jenis Aplikasi Otomatisasi Perkantoran

    Terdapat beberapa pengelompokan aplikasi otomatisasi perkantoran, diantaranya sebagai berikut:
    1. Pengolah Kata (Word Processing), 2. Surat Elektronik (Electronic Mail), 3. Voice Mail, 4. Videotext, 5. Pencitraan (Imaging), 6. Desktop Publishing, 7. (DTP) Konferensi, 8. Video Konferensi,  9. Komputer (Computer Conferencing), 10. Transmisi Faksimili (Facsimile Transmission), 11. Kalender Elektronik (Electronic Calendaring), 12. Konferensi Audio (Audio Conferencing)
    1. Tahap – Tahap Penerapan Otomatisasi Kantor
    Tahap penerapan otomatisasi kantor adalah sebagai berikut:
    a. Tradisional, Penggunaan teknologi utamanya ditujukan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan  produktivitas. Terfokus pada penggunaan word processing, fax, telpon dan lain sebagainya.,
    b. Transisional, Tahapan tersebut ditandai dengan mulai digunakan-nya proses pengelolaan data secara elektronik. Serta dibangunnya berbagai aplikasi untuk keperluan pengarsipan, penyimpanan, dan komunikasi yang berbasis komputer. Contoh pembuatan database, general ledger, sistem approval elektronik (EAS). 
    c. Transformasional, Adalah konvergensi atau penggabungan telekomunikasi dan informasi. Contoh teleconference, video conference, dan lain sebagainya.

    Pengguna Peralatan dalam Otomatisasi Perkantoran

    Teknologi perkantoran yang lazim diterapkan pada umumnya mencakup penggunaan peralatan yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
    1. Dilihat dari Cara Kerja dan Komponen Mesin-nya 
    2. Dilihat dari Fungsinya dalam Berbagai Pekerjaan Kantor 
    3. Dilihat dari Tenaga Penggerak-nya

    Sistem Pengolahan Transaksi (TPS)

    Hasil gambar untuk gambar sistem informasi manajemen

    A. Pengertian Sistem Pemrosesan Transaksi 

    Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. 

    Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut: 
    1. Volume data yang diproses relatif sangat besar. 
    2. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar. 
    3. Kecepatan pengolahan diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat. 
    4. Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
    5. Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
    6. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu. 
    7. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar. 
    8. Komputasi tidak terlalu rumit. 
    Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu: 
    1. Batch processing: data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu - waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00. 
    2. Online processing: data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank. 
    3. Real-time processing: pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi. 
    4. Inline processing: biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antara batch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.

    B. Komponen Pemrosesan Transaksi 

    Seperti layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output. Berikut penjelasannya:

    1. Input 

    Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data - data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi. Tujuan dari formulir: 
    • Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan. 
    • Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
    Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai Record Management. Pertimbangan dalam merancang formulir: 
    1. Menentukan kebutuhan formulir. 
    2. Merencanakan formulir yang akan dibuat. 
    3. Menentukan kuantitas kebutuhan formulir. 
    4. Mengawasi penggunaan formulir. 
    5. Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan. 
    6. Menentukan alat untuk meyortir dan menyimpan formulir
    2. Proses 

    Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi. Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. 
    Langkah Perancangan Jurnal:
    1. Identifikasi karakteristik transaksi. 
    2. Buat jurnal standar. 
    3. Merancang jurnal (kolomnya) berdasarkan jurnal standar. 
    3. Penyimpanan 

    Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “posting”. Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi. Macam-macam file penyimpanan: 
    1. Master File Merupakan kumpulan catatan (record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu. 
    2. File Transaksi Kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file. Dalam operasi manual file transaksi ini sama dengan Jurnal. 
    3. File Indeks Merupakan master file yang berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file). 
    4. File Tabel Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan - perhitungan, seperti file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan karyawan.
    4. Output

    Keluaran Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain: Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb. 

    Kelebihan dan kekurangan 

    Keuntungannya adalah bahwa biasanya proses transaksi sangat cepat, biasanya tidak memakan beberapa detik, namun, jika ada banyak file dalam antrian, waktu yang dibutuhkan untuk memproses data mungkin mengambil panjang kekurangannya membutuhkan biaya yang besar

    Alasan adanya sistem pemrosesan transaksi
    1. Pengumpulan Data: setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan. 
    2. Manipulasi Data: data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. 
    Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut: 
    • Klassifikasi: data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb. 
    • Sortir: data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya disortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb. 
    • Perhitungan: melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb. 
    • Pengikhtisaran: melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata - rata, dsb. 
    • Penyimpanan data: data transaksi harus disimpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna. 
    • Penyiapan dokumen: beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit - unit kerja dalam organisasi. 

    DAFTAR PUSTAKA
    Purnama, Chamdan. 2016. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jl. Raya Brangkal 38 Mojokerto:
                   Insan Global. 14 Maret 2016.

    Sistem Pendukung Eksekutif (ESS)

    Gambar terkait



    Sistem Pendukung Eksekutif 

    Executive Support System atau Sistem Pendukung Eksekutif adalah sebuah sistem yang oleh para senior manajer/eksekutif sebuah perusahaan atau organisasi untuk memberikan dukungan terhadap keputusan yang tidak terprogram dalam manajemen strategis.

    Informasi yang diberikan eksekutif oleh Executive Support System antara lain:
    1. Informasi Pasar
    2. Informasi Teknologi
    3. Informasi Investasi
    Para manajer senior membutuhkan sistem yang menangani permasalahan strategis dan pergerakan jangka panjang, baik pada perusahaan dan pada lingkungan eksternal.  Sistem pendukung eksekutif, (exsekutive support system-ESS) membantu manajemen senior membuat keputusan ini.

    ESS menangani keputusan tidak rutin yang membutuhkan penilaian, evaluasi, dan pendekatan karena tidak terdapat prosedur yang disetujui untuk mencapai solusi. ESS menyediakan perhitungan umum dan kapasitas komunikasi yang dapat diterapkan pada berbagai perubahan masalah, Mcleod (2008).

    ESS dirancang untuk menggabungkan data tentang kejadian eksternal, seperti hukum pajak yang baru atau pesaing, tetapi sistem ini juga menggambarkan rangkuman informasi dari SIM dan DSS internal.

    Sistem ini menyaring, memadatkan, dan melacak data penting, menampilkan data dengan kepentingan terbesar bagi manajer senior. Sebagi contoh, CEO Leiner Health Products, perusahaan pembuat vitamin dan suplemen terbesar di Amerika Serikat, memiliki sebuah ESS yang menyediakan tampilan menit ke menit kinerja perusahaan pada komputernya sebagaimana diukur oleh model kerja, piutang, utang, arus kas, dan persediaan.

    ESS menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh manjer senior. Seringkali informasi diantarkan kepada eksekutif senior melalui portal, yang menggunakan batasan Web untuk menyajikan isi bisnis yang dipersonalisasi dan terintegrasi.

    Tujuan dari ESS adalah untuk mengintisarikan informasi dari bermacam sumber, lalu dipersembahkan pada manajer tingkat atas (MTA). penerapan ESS dapat dimulai dari mempelajari apa saja yang dibutuhkan oleh MTA dan apa pula kebiasaan yang dimiliki olehnya. MTA biasanya membutuhkan informasi atas dasar critical succes factor (CSF).

    CSF adalah faktor yang telah membuat sebuah organisasi berjalan menuju sukses. faktor ini harus diperhatikan dan dijaga bila organiasi tersebut ingin menjadi sukses.
    caranya:
    1. kemampuan untuk menampilkan CSF, baik CSF yang bersifat strategis maupun CSF yang bersifat operasional.
    2. kemampuan untuk menmpilkan gambar grafik.
    3. kemampuan untuk menampilkan kunci permasalahan.
    4. kemampuan untuk memilih dan menampilkan salah satu CSF.
    5. kemampuan untuk menampilkan garis besar keuangan.
    6. kemampuan untuk melihat dan mengubah perencanaa strategis.
    Berikut ini sifat dan keunggulan dari ESS pada umumnya:
    1. dapat menyajikan informasi yang lebih relevan dari menghemat waktu MTA.
    2. dapat mengetahui MTA mengetahui lingkungan dengan lebih cepat, lebih singkat dan lebih up-to-date.
    3. dapat dibuat khusus (secara individu) sesuai dengan yang diminta MTA, serta sesuai dengan kebudayaan perusahaan.
    4. mampu mengambil data dari luar dengan mudah guna mempermudah penampilan alternatif lainnya.
    5. dapat memberi gambaran individu tentang siapa yang berada pada CSF sehingga dapat memberi motivasi lebih lanjut,
    6. dapat berkomunikasi dan membandingkan strategi dan realita agar dapat mengurangi jarak serta salah paham antara MTA dibawahnya.
    7. Peningkatan kapasitas dan kualitas komunikasi

    Kekurangan dari Executive Support System (ESS)

    1. Fungsi terbatas
    2. Sulit untuk mengukur manfaat
    3. Eksekutif mungkin menghadapi informasi yang berlebihan
    4. Sistem bisa menjadi lambat
    5. Sulit menyimpan data terkini
    6. Dapat menyebabkan data yang kurang valid dan tidak aman
    7. Tidak cocok untuk perusahaan kecil




    DAFTAR PUSTAKA
    Purnama, Chamdan. 2016. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jl. Raya Brangkal 38 Mojokerto:
                   Insan Global. 14 Maret 2016.


    Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan

    Gambar terkait

    Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan

    Beberapa definisi keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan sebagai berikut (Hasan, 2004) Menurut Ralph C. Davis:
    1. Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. 
    2. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. 
    3. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. 
    4. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula. 
    Sedangkan menurut Mary Follet: 
    1. Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi. 
    2. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. 
    3. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
    Menurut James (2009) Keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: 
    1. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan. 
    2. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik. 
    3. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tertentu. 
    Sedang menurut Atmosudirjo (2004) Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. 

    Dari beberapa pengertian keputusan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yag dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif. 

    Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan yang selanjutnya kita singkat ini menjadi SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pemgkomunikasian untuk masalah semiterstruktur. Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu (Hermawan, 2005). 

    Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat ditingkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.

    Konsep-Dasar Sistem Pendukung Keputusan 

    Pada awalnya Turban (2005), mendefinisikan sistem penunjang keputusan (Decision Support Systems – DSS) sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer. Konsep DSS pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael Scott Morton, yang selanjutnya dikenal dengan istilah “Management Decision System”.

    Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif.

    Sistem Pendukung Keputusan (decision support system-DSS) menunjang pembuatan keputusan yang tidak rutin untuk manajemen tingkat menengah. Sistem ini berfokus pada masalah yang unik dan cepat berubah, dimana prosedur untuk mendapatkan solusi belum tentu ditentukan sebelumnya. Sistem ini menggunakan beragam model untuk menganalis data, atau memadatkan data dalam jumlah besar ke dalam bentuk yang membuat pembuat keputusan dapat menganalisisnya. DSS dirancang agar pengguna dapat bekerja  dengannya secara langsung, sistem ini secara jelas termasuk piranti lunak yang ramah pengguna. 

    DSS yang memperkirakan perjalanan ini sangat bergantung kepada model analitis. Jenis DSS lainnya yang kurang didorong oleh model, justru berfokus kepada pengambilan informasi yang berguna untuk menunjang pembuatan keputusan dari jumlah data yang banyak.

    Intrawest menggunakan beberapa program perangkat lunak untuk menganalisis data ini untuk menentukan nilai, potensi pendapatan, dan kesetiaan setiap pelanggan agar manajer dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai bagaimana menerbitkan program pemasarannya. Sistem ini membagi pelanggan pada 7 kategori berdasarkan kebutuhan, sikap, dan perilaku, berkisar antara “ahli yang sangat bersemangat“ hingga “pengunjung keluarga yang mementingkan nilai“. 

    Terkadang kita akan mendengar DSS sebagai sistem intelegensi bisnis karena sistem ini berfokus pada mambantu pengguna membuat keputusan bisnis yang lebih baik.



    DAFTAR PUSTAKA
    Purnama, Chamdan. 2016. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jl. Raya Brangkal 38 Mojokerto:
                   Insan Global. 14 Maret 2016.



    Jumat, 06 Maret 2020

    UTILITY SOFTWARE (Sistem Informasi Manajamen)

    Hasil gambar untuk gambar sistem informasi manajemen
    Utility Sofware

    Utility Software adalah perangkat lunak tambahan yang digunakan untuk bermain-main pada tingkat OS. Utility Sofware mungkin dibuat oleh pembuat perangkat kerasnya maupun oleh orang lain (third party vendar). Utility Sofware sangat membantu pemakai untuk memperbaiki, mengubah, atau keperluan manajemen sistem yang lain. 

    Utility Software merupakan jenis sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung infrastruktur komputer; Utility Software berbanding terbalik dengan perangkat lunak aplikasi, yang ditujukan untuk langsung melakukan tugas-tugas yang menguntungkan pengguna biasa. Utility Software adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk membantu menganalisis, mengkonfigurasi, mengoptimalkan atau mempertahankan komputer.

    Utility Program adalah system software yang menjalankan tugas-tugas maintenance. Disebut juga dengan utility. Berikut ini adalah utility yang terdapat pada windows. Utility program sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu utility eksternal dan utility internal.
    1. Utility internal adalah utility yang sudah ada pada Windows kita, secara default sudah terinstall pada saat kita selesai menginstall Windows, bisa dikatakan program ini merupak program bawaan Windows, sedangkan
    2. Utility eksternal adalah merupakan program yang bukaan bawaan windows, atau dikatakan kita harus menginstallnya terlebih dahulu.

    Berikut Contoh dari Utility Program Internal: 
    1. System Restore: Windows memperkenalkan "Sistem Restore” pembukuan dan sistem pembalikan, dimana dimaksudkan untuk menyederhanakan troubleshooting dan memecahkan permasalahan. Dimaksudkan untuk bekerja sebagai suatu rollback dan fitur recovery sehingga jika instalasi dari suatu aplikasi kurang baik dapat mempengaruhi sistem, pemakai bisa membatalkan instalasi dan menegmbalikan sistem status kerja sebelumnya. pengerjaanya dengan memonitoring perubahan ke file sistem Windows dan registry. Sistem pengembalian meliindungi hanya sistem operasi file, bukan dokumen, dan oleh karena itu bukan pengganti untuk suatu backup program.Utility eksternal adalah merupakan program yang bukaan bawaan windows, atau dikatakan kita harus menginstallnya terlebih dahulu.
    2. Diagnostik Utility : untuk melakukan menyusun informasi secara teknik tentang hardware dan beberapa software. Mempersiapkan laporan masalah secara terurai.
    3. File Manager : untuk menjalankan fungsi-fungsi seperti melakukan copy, memberi nama, menghapus dan memindah file. Image viewer menampilkan isi dari file gambar ketika user melakukan double click.
    Sedangkan Contoh Untuk Utility Program Eksternal adalah :
    1. Anti Virus. Untuk melindungi, mencegah, mendeteksi dan menghilangkan perangkat lunak jahat, seperti virus komputer, Trojan dan sebagainya yang mungkin dapat menghapus file, memperlambat kerja komputer, atau mencuri data pribadi. Bahkan kapersky mampu mendeteksi threat, membersihkan program-program yang tidak perlu, pembaruan secara otomatis, peringatan, perlindungan terhadap email masuk, perlindungan terhadap perpesanan instan, dan pemblokiran iklan pop-up.
    2. Software Multimedia. Contoh : Winamp, PowerDVD, WinDVD, ACDSee, QuickTime
    3. File Compression Utility berfungsi untuk mengurangi ukuran file untuk menambah sedikit ruang dan memperbaiki performance. Compressed files biasa disebut dengan zipped files, Utility program yang umum digunakan: PKZIP , WinZip, Izarc, dll.
    4. CD/DVD burning software berfungsi untuk menuliskan text, graphics, audio, dan file video ke recordable atau rewriteable CD atau DVD.
    Utility Software (OS) juga menyediakan fasilitas sejumlah program bantuan yang disebut dengan operating system service atau utility (bantuan). Program-program bantuan ini misalnya adalah text editor. Dalam program utilitas termasuk program pilih dan gabung (sort and merge), yang akan memilih data sesuai dengan urutan alfabetis, numerik, atau berbagai cara pengurutan lainnya, atau akan menggabungkan serangkaian data atau sarangkaian file data. Ada beberapa jenis program utilitas, diantaranya:
    1. Program utilitas pemindahan digunakan untuk memindahkan data atau program dari suatu media kemedia yang lainnya. 
    2. Utilitas diagnostic digunakan untuk memberikan pesan kepada pengguna untuk menjelaskan syntax dan galat logis sebagai bantuan dalam melakukan debugging terhadap program. 
    3. Utilitas memory-dump yang biasa digunakan apabila penyusun program tidak mampu mengisolasi dan mengoreksi galat program. 
    Berikut adalah Macam-macam Software Utilities:
    1. Glary Utilities yaitu  Terdiri dari berbagai fitur untuk mengoptimalisasi PC, memperbaiki error /kerusakan system/registry, meningkatkan kecepatan PC, melindungi file/folder, menghilangkan spyware dan berbagai fitur lainnya Selain itu, Glary utilities juga hanya memerlukan spesifikasi komputer yang ringan untuk bisa menjalankannya. 
    2. Perfect Utilities, akan memperbaiki beberapa masalah komputer, seperti kinerja yang sangat lambat, blue screen, deadlock error dan berbagai masalah lainnya yang berhubungan stabilitas sistem dan keamanan. 
    3. Tune Up Utilities 2010, merupakan software yang dapat membuat sistem operasi Windows Anda lebih cepat, lebih nyaman dan lebih aman hanya dengan hanya beberapa kali klik mouse. 
    4. NirLauncher dan Sysinternal Suite, Bagi yang sering utak-atik komputer, mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi dengan komputer baik untuk komputer lokal maupun jaringan, biasanya tidak asing dengan Nirsoft dan Sysinternals Utilities. 






    Minggu, 01 Maret 2020

    Process Device

    Hasil gambar untuk gambar sistem informasi manajemen
    A. PROCESS DEVICE 

    Process Device adalah Alat alat yang digunakan untuk melakukan pengolahan data pada computer (Hardware). Process Device juga disebut sebagai perangkat keras pada komputer yang berfungsi sebagai pemroses dan pengolah data yang dimasukkan melalui input device kemudian dikeluarkan melalui output device dalam bentuki informasi sehingga akan diterima oleh brainware.

    Processing Device (CPU) CPU (Central Processing Unit) berperanan untuk memproses arahan, melaksanakan pengiraan dan menguruskan laluan informasi menerusi sistem komputer. Unit atau peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input, output dan storan bagi melaksanakan arahan-arahan berkaitan. Dalam komputer-komputer modern, kedua unit ini terletak dalam satu sirkuit terpadu, yang biasanya disebut CPU (Central Processing Unit). 

    CPU memiliki fungsi adalah program-program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksiinstruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai perintah. Pandangan sederhananya adalah operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute).
    CPU Memiliki dua bagian utama, yaitu : 
    1. ALU (Arithmetic Logic Unit ) Unit Aritmatika dan Logika, atau Arithmetic Logic Unit (ALU), adalah alat yang melakukan semua operasi aritmatika dengan dasar penjumlahan sehingga sirkuit elektronik yang digunakan disebut adder juga melakukan keputusan dari suatu operasi logika sesuai dengan instruksi program. 

    2. CU (Control Unit) Unit control, mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer, kapan alat input menerima data dan kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada alat output. Mengartikan instruksi instruksi dari program komputer. Membawa data dari alat input ke memori utama. Mengambil data dari memori utama untuk diolah. Mengirim instruksi ke ALU jika ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika. 
    Membawa hasil pengolahan data kembali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat output.Selain itu CPU juga memiliki beberapa alat penyimpanan yang berukuran kecil yang disebut dengan “Register” yang memiliki fungsi Alat penyimpanan kecil dgn kecepatan akses cukup tinggi, yg digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses, sementara data dan instruksi lainnya yang menunggu giliran untuk diproses, masih disimpan di dalam memori utama. Banyak register dalam CPU, masing-masing sesuai dengan fungsinya yaitu:
    • a. Instruction Register (IR) Digunakan untuk menyimpan instruksi yang sedang diproses. 
    • b. Program Counter (PC) Digunakan untuk menyimpan alamat lokasi dari memori utama yang berisi instruksi yang sedang diproses. Selama pemrosesan instruksi, isi PC diubah menjadi alamat dari memori utama yang berisi instruksi berikutnya. 
    • c. General Purpose Register Punya kegunaan umum yang berhubungan dengan data yang sedang diproses. Contoh, yang digunakan untuk menampung data disebut operand register, untuk menampung hasil disebut accumulator. 
    • d. Memory Data Register (MDR) Digunakan untuk menampung data atau instruksi hasil pengiriman dari memori utama ke CPU atau menampung data yg akan direkam ke memori utama, hasil pengolahan oleh CPU. 
    • e. Memory Address Register Digunakan untuk menampung alamat data atau instruksi pada memori utama yg akan diambil atau yg akan diletakkan. Selain register, beberapa CPU menggunakan suatu cache memory yang mempunyai kecepatan sangat tinggi, agar kerja CPU lebih efisien. Tanpa cache memory, CPU akan menunggu sampai data/instruksi diterima dari memori utama, atau menunggu hasil pengolahan selesai dikirim ke memori utama, baru proses selanjutnya bisa dilakukan. Padahal proses dari memori utama lebih lambat dibanding kecepatan register sehingga akan banyak waktu terbuang. Dengan adanya cache memory, sejumlah blok informasi pada memori utama  dipindahkan ke cache memory dan selanjutnya CPU akan selalu berhubungan dengan cache memory. 



    DAFTAR PUSTAKA
    Purnama, Chamdan. 2016. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jl. Raya Brangkal 38 Mojokerto:
                   Insan Global. 14 Maret 2016.

    Input Device


    Hasil gambar untuk gambar perangkat input


    A. PERANGKAT INPUT (INPUT DEVICE)

    Perangkat Input merupakan alat yang digunakan untuk memasukan data untuk diolah oleh computer, 
    Input Device adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer.
    1. Input device berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar sistem ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah dan menghasilkan informasi yang diperlukan
    2. Data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer dapat berbentuk signal input dan maintenance input. 
    3. Signal input berbentuk data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berbentuk program yang digunakan untuk mengolah data yang  dimasukkan.
    4. Jadi Input device selain digunakan untuk memasukkan data dapat pula digunakan  untuk memasukkan program.   

    Macam-macam Input Device
    1. Keyboard  
    Keyboard adalah sebuah papan kunci   yg terdiri dari deretan huruf dan angka 

    Gambar 1.  Keyboard
    Hasil gambar untuk gambar perangkat input

    2. Mouse
    Mouse merupakan alat yang digunakan untuk menggerakan kursor dan menunjuk aplikasi program pada layar monitor.

    Gambar 2. Mouse
    Hasil gambar untuk gambar mouse

    3. Scanner
    Scanner merupakan alat yang digunakan   untuk merubah teks   atau gambar menjadi  teks atau gambar     digital untuk di olah di computer.  

    Gambar 3. Scanner
    Hasil gambar untuk gambar scanner
    4.Optical Drive
    Optical Drive adalah alat untuk membaca  kepingan CD dan DVD

                                                                 Gambar 4. Optical Drive
    Hasil gambar untuk gambar optical drive

    5. Light Pen
    Light Pen Pointer yang elektronik digunakan untuk modifikasi dan men-design dengan screen (monitor) dll.

    Gambar 5. Light Pen

    Hasil gambar untuk gambar light pen

    Output Device adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara. Alatnya antara lain adalah: a. Monitor, b. Printer, c. Speaker.
    Input dan Output Device berfungsi bagi komputer mendapatkan informasi dari dunia luar, dan menaruh hasil kerjanya di sana, dapat berbentuk fisik (hardcopy) atau non fisik (softcopy). Ada berbagai macam alat Input and Output Device, dari yang akrab keyboard, monitor dan disk drive, ke yang lebih tidak biasa seperti webcam (kamera), web, printer, scanner, dan sebagainya. Yang dimiliki oleh semua alat masukan biasa ialah bahwa mereka mengdecode (mengubah) informasi dari suatu macam ke dalam data yang bisa diolah lebih lanjut oleh sistem komputer igital. Alat output, mendecode data ke dalam informasi yang bisa dimengerti oleh pemakai komputer.




    DAFTAR PUSTAKA
    Purnama, Chamdan. 2016. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Jl. Raya Brangkal 38 Mojokerto:
                   Insan Global. 14 Maret 2016.


    Sistem Pendukung Manajemen (MSS)

    Sistem Pendukung manajemen atau management support system (MSS) Sistem Pendukung manajemen atau management support system (MSS) mem...